Goodbye: Mata Ikan

Ada yang tau penyakit mata ikan? Gak tau? Yasudah cari google dulu sanah ekekek XD Mau tau mata ikan itu apa? cekidot, baca dlu artikelnya yaaa :D
Pengenalan Penyakit Mata Ikan
Penyakit mata ikan atau disebut dengan Verruca Plantaris, Verruca merupakan hiperplasi epidermis akibat pertumbuhan epithel yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus tipe tertentu yang termasuk golongan Papova Virus.
Orang awam menyebutnya ”kutil” atau ”Warts”. Verruca memiliki beberapa nama berdasarkan lokasinya yaituVerruca Vulgaris(Common Warts)dengan predileksi khususnya di ekstremitas bagian ekstensor, Verruca Plantaris (Plantar Warts) dengan predileksi pada telapak kaki, Verruca Plana (Flat Warts) dengan predileksi pada muka dan leher, dan Condyloma Accuminata (Genital Warts).
Epidemiologi verruca tersebar kosmopolit dan transmisinya melalui kontak kulit maupun autoinokulasi. Menurut American Podiatric Medical Association (APMA), verruca plantaris sering didapatkan pada anak-anak dan remaja dengan usia 12-16 tahun.
Insidennya akan lebih tinggi lagi pada pengguna tempat mandi bersama (anak kost, anggota kebugaran) dengan frekuensi perempuan sedikit lebih banyak dari laki-laki.
Sesuai namanya, Verruca plantaris atau biasa disebut mata ikan adalah verruca yang terletak pada telapak kaki, terutama yang banyak mengalami penekanan.
Verrucajenis ini disebabkan oleh HPV tipe 1. Lokasi tersering pada telapak kaki yaitu pada area midmetatarsal. Didapatkan beberapa lesi sekaligus pada satu telapak kaki yang kadang-kadang bergerombol dan juga dapat berdiri sendiri-sendiri. Sumber : http://justmyhobby.wordpress.com/2014/01/25/penyebab-penyakit-mata-ikan-cara-mengobati-dan-menghilangkan-mata-ikan-di-telapak-kaki/
Syudah di baca? kalau mau lebih lengkap mampir aja ke blog sono ya? :D Nah, skg saatnya nyeritan cerita gane. Sekitar lebih dari 3 bulan yang lalu, gatau muncul pertamanya kenapa tiba-tiba sakit aja ini kaki di pake jalan. Setelah diliat ternyata ada mata ikan kaki, di jari telunjuk. Hasil dari mondar-mandir google, ternyata ini penyakit katanya bisa kena virus lah, sepatu yang ga bener lah, dll. Dulu pernah ada di telapak tangan, tp ilang sendiri. Eh, yang skg di kaki gak ilang-ilang, bengkak dan sakit. Apalagi di bulan Desember kemarin sempet main ke pantai, lupa gak di plester mata ikannya, rasanya perih, kemasukan pasir juga. Sebel banget pokoknya. Sempet pake callusol, mahal loh obatnya diatas 20rb -_- Tapi gak ngaruh juga, cape pake obatnya bosen.
Mata ih-kan


JF Sulfur Family Body Wash REVIEW

Holla~~ Selamat pagi :D semoga gak bosen ya baca review aku yang kadang suka gaje hehe :D Hari ini aku mau share sabun mandi aku, dulu dulu pake salah satu merk terkenal, tapi karena aku selalu bermasalah dengan jerawat yang ada di punggung, akhirnya aku cari sabun pengganti. Sabun jerawat biasanya batangan, aku gak suka. Males aja gitu buat gosok-gosokin, mana selalu jatuh ke lubang wc -_-

Suatu hari aku belanja mingguan buat kebutuhan di kosan, gak sengaja nemu sabun ini. Wah boleh juga. Tapi harganya rada mahal sih kata aku kalo dibandingin sama reffil sabun-sabun yang lain. Untuk ukuran reffil aja harganya seinget aku 19rb, kalau yg sama botolnya sekitar 22rb. Harga sabun lain mah di bawah itu deh kalo ga salah hehe :D Yuuu di review ajaaa :D


JF Sulfur Family Wash.
Natural antibacterial for daily care protection
"Sabun cair keluarga yang membersihkan & merawat kulit Anda sekeluarga. Membantu membunuh kuman dan bakter. Mengandung bahan Sulfur yang lembut untuk kulit dan membantu mencegah kulit menjadi kering. Dengan wangi segar untuk seluruh anggota keluarga"
Itu kata yang ada di balik kemasan :D

NIVEA Intensive Advance Moisture Care Lotion Review

Fuh, udah lama gak nulis di blog, semenjak PKL dan ngurusin tugas akhir yang sebenernya ini tugas akhir belom beres juga aku pun menyempatkan buat nulis blog, karena merasakan sesuatu yang aneh dengan kulit ku.

Sudah lebih dari 1 bulan aku pake ini, iseng-iseng beli di borma, lagi nyari lotion. Bosen sama yang biasa dipake, pas liat ini ternyata harganya juga murah, under 10k untuk ukuran 100ml! Akhirnya aku beli, kebetulan belom pernah pake lotion merek ini.

NIVEA Intensive Advance Care Lotion. Visible moisture & nourished result within 7 days. For DRY to VERY DRY SKIN

Welcome to dokter THT (Late Post)

Sebenarnya ini kejadiannya udah lama banget, late post yang keterlaluan, dilihat dari struk rumah sakitnya itu tanggal 11/09/2014. Hal memalukan yang ga pernah bakal di lupain #lebay. Tapi gapapa ya, aku cuma pengen sharing aja sama yang lain, yang mungkin senasib sama aku.


Pada suka ngorek kuping ga? Atau ternyata cuma gue doang yang doyan. Yap, setelah baca ini aku harap kalian bakal mulai berenti ngelakuin hal ini. Kenapa? Yuk baca dulu artikel ini bentar :D
Jakarta - Banyak orang yang memilih membersihkan telinga mereka menggunakan cotton bud. Sayangnya jika tak berhati-hati, hal itu bisa menyebabkan bahaya, seperti telinga berdenging atau kelumpuhan saraf di sekitar wajah.
Menurut sebuah penelitian terbaru, lebih dari 50 persen pasien yang datang ke dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) sering memakai cotton bud untuk mengorek kotoran di telinga. Walaupun ujungnya terbuat dari kapas, alat ini tetap berisiko merusak gendang telinga.
Seperti dikutip Healthday, gangguan pendengaran yang umum dialami pemakai cotton bud adalah tinnitus atau telinga berdenging. Sementara wajah yang sulit digerakkan adalah gejala kerusakan saraf yang juga dipicu kerusakan gendang telinga.
Untungnya, penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Ilaaf Darrat, spesialis THT dari Henry Ford Hospital, menunjukkan bahwa 97 persen kerusakan gendang telinga bisa sembuh sendiri dalam waktu rata-rata 2 bulan. Operasi hanya dibutuhkan jika berdampak pada kelumpuhan saraf di sekitar wajah.
Penelitian yang dipresentasikan dalam Combined Otolaryngological Spring Meeting di Chicago ini melibatkan 1.540 pasien yang mengalami kerusakan gendang telinga antara tahun 2001-2010. Sumber http://wolipop.detik.com/read/2012/01/06/180324/1808980/1135/bahaya-cotton-bud-saat-membersihkan-telinga 

Oookay, kita cerita dari awal mula aku suka korek-mengorek kuping. Dari jaman SMP, udah berani ngorek-ngorek telinga, apalagi tiap habis keramas. Enak aja gitu rasanya, berasa bersih. Tapi kenyataan berbicara lain. Lama kelamaan, telinga berasa ada yg mampet. Kadang-kadang sih, kalo mampet tinggal di goyang-goyang aja daun telinganya, langsung balik seperti semula. Tapi suatu hari, mampet itu terus mampet dan gabisa buka lagi.

You May Like